Daerah Istimewa Jogjakarta memilik banyak pilihan objek wisata. Hampir di setiap kabupaten dan kota Jogja terdapat objek-objek wisata yang unik dan menarik. Pilihan wisata yang tersedia juga kekinian seperti wisata alam yaitu pantai, pegunungan dan desa, wisata belanja seperti oleh-oleh, barang khas murah dan kerajinan khas jogja, wisata sejarah seperti museum, candi, keraton dan jenis-jenis wisata lainnya.
Keraton Jogja menjadi satu destinasi wisata yang menyuguhkan beragam daya tarik. Bukan hanya dari sejarahnya yang panjang, Keraton juga mempunyai beberapa warisan menarik dan unik yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Salah satu bagian Keraton yang tidak pernah sepi oleh pengunjung adalah Masjid Gedhe Keraton Kesultanan Jogjakarta. Simak review wisata masjid Keraton Jogja berikut ini untuk informasi lebih lanjut.
Fakta-Fakta Tentang Masjid Gedhe Keraton Jogja
Sejarah
Masjid Gedhe Kauman Kesultanan Jogjakarta yang terletak di sebelah barat Alun-Alun Utara ini menjadi salah satu peninggalan sejarah. Sultan Hamengkubuwono I menjadi pencetus berdirinya masjid agung ini. Selain menjadi tempat ibadah bagi masyarakat, kini Masjid Gedhe juga menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi. Itulah sebabnya banyak pengunjung yang hilir mudik di area masjid ini untuk melihat keunikan bangunan maupun suasana yang di sini.
Klik sewa bus wisata jogja
Masjid Gedhe Kauman Kesultanan Jogjakarta dibangun pada tahun 1773 sejak masa Sulthan HB I. Selain diprakarsai oleh Sultan HB I, Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat juga menjadi pencetus pembangunan masjid bersejarah ini. Dibangun dengan gaya arsitektur khas Jawa masa kesultanan Islam dengan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya, Anda pasti akan terpukau dengan interior Masjid Gedhe Keraton. Menurut sejarah, bagian serambi baru dibangun 2 tahun setelah pembangunan masjid karena membludaknya jamaah.
Fasilitas
Meskipun awalnya bangunan ini didirikan sebagai tempat ibadah, namun karena masjid ini telah dialihfungsikan sebagai tempat wisata, maka beberapa fasilitas mulai ditambahkan. Kini fasilitas dalam masjid ini cukup lengkap. Terdapat area parkir yang cukup luas, kamar mandi, tempat wudhu, penitipan sandal, perpustakaan, kantor, dan fasilitas lainnya.
Arsitektur
Review wisata masjid Keraton Jogja selanjutnya membahas tentang arsitektur masjid. Masjid Agung Keraton dibuat dengan arsitektur khas budaya Jawa. Bangunan ini juga mempunyai atap yang bersusun tiga. Ketika memasuki masjid, Anda bisa menyaksikan kemegahan atap dari dalam. Kayu yang penuh ukiran menandakan kebesaran Keraton Jogja. Arsitektur bangunan induk berbentuk tajug persegi tertutup dengan atap bertumpang tiga. Untuk masuk ke dalam terdapat pintu utama di sisi timur dan utara. Di sisi dalam bagian barat terdapat mimbar bertingkat tiga yang terbuat dari kayu, mihrab (tempat imam memimpin ibadah), dan sebuah bangunan mirip sangkar yang disebut maksura. Pada zamannya (untuk alasan keamanan) di tempat ini sultan melakukan ibadah. Serambi masjid berbentuk limas persegi panjang terbuka.
Di depan masjid terdapat sebuah halaman yang ditanami pohon tertentu. Di sebelah utara dan selatan halaman (timur laut dan tenggara bangunan masjid raya) terdapat sebuah bangunan yang agak tinggi yang dinamakan Pagongan. Pagongan di timur laut masjid disebut dengan Pagongan Ler (Pagongan Utara) dan yang berada di tenggara disebut dengan Pagongan Kidul (Pagongan Selatan). Saat upacara Sekaten, Pagongan Ler digunakan untuk menempatkan gamelan sekati Kangjeng Kyai (KK) Naga Wilaga dan Pagongan Kidul untuk gamelan sekati KK Guntur Madu.
Dari penampakan yang terlihat, bisa Anda simpulkan bahwa cagar budaya yang satu ini memang benar-benar dilestarikan. Bagian atap serta hiasan lampu dengan nuansa tradisional yang kental membuat Anda seolah kembali ke beberapa abad silam. Tidak heran jika banyak wisatawan yang sengaja meluangkan waktu untuk beribadah di Masjid Agung Keraton Jogja.
Kegiatan masjid
Hingga saat ini, pengurus masjid masih aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan. Masyarakat sekitar turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Jika beruntung, Anda juga bisa mengikuti beragam kegiatan seperti pengajian rutin, tabligh akbar, pembelajaran Al-Qur’an, hingga takjil pada bulan Ramadhan. Tentunya hal ini bisa menjadi pengalaman tak terlupakan.
Kegiatan budaya
Selain digunakan untuk kegiatan keagamaan, halaman masjid juga digunakan untuk menyelenggarakan beberapa kegiatan kebudayaan seperti Grebeg Syawal dan Grebeg Sekaten. Dua acara ini mampu menyedot perhatian masyarakat sehingga bisa dipastikan halaman masjid akan disesaki oleh pengunjung. Setelah mengetahui review wisata masjid Keraton Jogja, segera jadwalkan kunjungan Anda.
Demikian ulasan tentang Masjid Gedhe kauman Keraton Kesultanan Jogjakarta. Semoga bisa menjadi referensi berliburan Anda selanjutnya. Simak juga ulasan lainnya mengenai tips menyewa bus di halaman kami. Jangan lupa untuk tetap waspada dan menjaga lingkungan pariwisata kita bersama. Selamat berwisata!