Naik Becak di Malioboro, Sisi Lain Liburan Asyik dan Menarik di Jogja

Naik becak di Malioboro menjadi salah satu pengalaman yang tak boleh dilewatkan saat berlibur di Yogyakarta. Jalan Malioboro Jogja selalu dipenuhi oleh hiruk pikuk wisatawan dan penduduk lokal sehingga suasananya sangat meriah.

Bahkan tidak sedikit wisatawan dari luar daerah yang sengaja datang ke Jogja hanya untuk menikmati suasana di Malioboro. Tentu saja selain naik becak masih ada banyak sekali aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Malioboro Jogja.

Sejarah Becak di Yogyakarta

Becak yang masih populer di Jogja, Sumber: indonesiana.id
Becak yang masih populer di Jogja, Sumber: indonesiana.id

Pada awalnya, becak digunakan sebagai alat transportasi untuk mengangkut barang dagangan. Namun seiring berjalannya waktu, becak beralih fungsi menjadi sarana transportasi umum yang populer di kalangan masyarakat setempat.

Becak mulai meraih popularitas di Yogyakarta sekitar tahun 1940-an. Populartis becak di kota pelajar tak bisa lepas dari pengaruh seorang pengusaha beras bernama Ong Kho Sioe. Beliau adalah pemilik dari rumah candu atau gedong tinggi yang ada di Ketandan.

Ong Kho Sioe tercatat memiliki empat buah rumah kongsi. Pertama ada OKS atau Ong Kho Sioe yang berfungsi juga sebagai rumah candu. Kedua ada rumah kongsi OOP atau Ong O Poo, ketiga ada rumah kongsi Suryataman dan kongsi Kantil.

Terakhir ada rumah kongsi OKS dengan gaya arsitektur khas kolonial yang sampai saat ini masih eksis dan dikelola oleh cucu Ong Kho Sioe sendiri yaitu Alberta Gunawan. Ong Kho Sioe merupakan pelopor usaha di daerah Ketandan dengan branding OKS.

Ong Kho Sioe menghidupi orang-orang Cina yang datang ke situ dari usaha beras dan becak yang dikelolanya. Salah satu yang berhasil sukses berkat didikan Ong Kho Sioe adalah pemilik Toko Ramai yang ada di Malioboro.

Ong Kho Sioe pertama kali membuka usaha becak dengan merakit sendiri becak di bengkelnya. Alasan Ong Kho Sioe merakit becak adalah untuk mengantar sang istri mengirim beras pada para konsumen, tamu dari Cina dan teman-temannya.

Pada waktu ini para penarik becak milik Ong Kho Sioe mangkal di Mergangsan. Tepat di tahun 1979 Ong Kho Sioe meninggalkan dunia untuk selamanya. Bisnis candu yang dikelola oleh Ong Kho Sioe berhenti karena anak-anaknya tidak ada yang meneruskan sehingga becak yang dimiliki juga ikut terjual. 

Ada satu orang yang menjadi saksi perjalanan becak Ong Kho Sioe yaitu Ong Muk Nang. Ong Muk Nang adalah generasi kedua becak OOP (Ong O Poo) di Ketandan, Yogyakarta. OOP dan OKS (Ong Kho Sioe) adalah dua dari lima perusahaan becak di Ketandan.

Becak OOP berasal dari Semarang dengan jumlah sekitar 100 unit pada tahun 1970-an. Selain OOP dan OKS, ada juga perusahaan becak TIN (Tan In Nong), Istimewa, dan Kurnia. Becak Caroko adalah perusahaan becak pertama milik pengusaha Jawa pada 1968. 

Dulu becak tersebut digunakan untuk mengangkut candu dan logistik. Masyarakat lokal juga banyak memanfaatkan becak sebagai moda transportasi yang praktis dan murah. Namun saat ini becak di Malioboro lebih banyak difungsikan sebagai becak wisata.

Tarif Naik Becak di Malioboro

Wisatawan menggunakan becak untuk berkeliling Jogja, Sumber: ameera.republika.co.id
Wisatawan menggunakan becak untuk berkeliling Jogja, Sumber: ameera.republika.co.id

Becak adalah pilihan tepat untuk menjelajahi Malioboro karena wisatawan bisa memilih rute sendiri dan berhenti untuk membeli oleh-oleh tanpa perlu merasa khawatir tentang parkir dan kemacetan. 

Tarif becak di Malioboro biasanya antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000, tergantung jarak yang dipilih penumpang. Menurut Pak Yono selaku penarik becak di Malioboro, tarif dari Malioboro ke pusat oleh-oleh bakpia adalah Rp 15.000, sedangkan untuk keliling Malioboro dan ke Beringharjo adalah Rp 10.000, dan ke Kraton sekitar Rp50.000.

Tips Naik Becak di Malioboro

Tidak sedikit wisatawan yang mengeluh karena harus membayar terlalu mahal ketika naik becak di Malioboro. Padahal dengan mengikuti beberapa tips di bawah ini Anda bisa berkeliling menikmati indahnya Malioboro tanpa harus mahal.

1. Tentukan Rute di Awal

Sebelum naik becak, pastikan Anda telah menentukan rute yang ingin ditempuh dan negosiasikan tarifnya dengan pengemudi. Jadi Anda sudah tahu kemana arah dan tujuan secara pasti maka pengemudi tidak mengarahkan Anda menuju tempat yang tidak diinginkan.

2. Pahami Jam Operasional

Becak di sekitar Malioboro biasanya beroperasi dari pukul 08.00 pagi hingga 22.00 malam. Usahakan datang ke Malioboro di jam-jam tersebut jika anda ingin naik becak, sehingga tidak kesulitan mencari becak, terutama pada malam hari.

3. Pilih Becak yang Nyaman

Perhatikan kondisi becak sebelum Anda naik. Pastikan becak tersebut dalam kondisi baik dan nyaman untuk dinaiki, terutama jika Anda berencana untuk perjalanan yang cukup jauh.

4. Berhenti Sesuai Keinginan

Naik becak di Malioboro, Sumber: batiklopedia.com
Naik becak di Malioboro, Sumber: batiklopedia.com

Salah satu keuntungan naik becak adalah fleksibilitas untuk berhenti di berbagai titik yang menarik. Manfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja oleh-oleh atau mengambil foto di spot-spot tertentu tanpa perlu khawatir tentang parkir.

5. Tawar-Menawar dengan Sopan

Proses tawar-menawar adalah hal yang umum saat akan naik becak di Malioboro. Lakukan tawar-menawar dengan sopan dan ramah agar pengalaman Anda tetap menyenangkan. Ingatlah untuk menghargai pengemudi becak dan mempertimbangkan tarif yang wajar.

Dengan mengikuti tips di atas perjalanan Anda di Malioboro akan lebih terasa nyaman dan menyenangkan. Selain itu, Anda bisa menjelajahi tempat-tempat menarik tanpa khawatir terhadap kemacetan. 

Berwisata Bersama Mitra Jaya Trans

Jika Anda berencana berwisata ke Jogja bersama rombongan, sewa bus di Mitra Jaya Trans adalah pilihan tepat. Kami merupakan jasa sewa bus Jogja yang siap mengantar Anda berwisata dengan nyaman dan aman. 

Selain Malioboro, kami bisa mengantar Anda dan rombongan ke lokasi lain seperti pantai, museum, candi, dan lainnya. Hubungi kami sekarang juga untuk booking online atau mengetahui lebih lanjut mengenai armada yang tersedia.

Leave a Comment