Seiring berjalannya waktu, pengunjung terutama umat Islam sebaiknya memahami perbedaan hotel syariah dan non syariah. Hotel menjadi pilihan tempat istirahat saat liburan di luar kota. Namun tidak semua hotel memberikan layanan yang ramah terhadap umat Islam. Maka alangkah baiknya jika anda memahami apa yang membedakan hotel syariah dan non syariah.
Pentingnya Memilih Hotel Saat Bepergian Jauh
Mengapa memilih hotel itu penting? Selain mempersiapkan barang-barang bawaan seperti pakaian, uang, dan kotak p3k lengkap untuk perjalanan, anda perlu memikirkan banyak hal sebelum memilih hotel. Tidak hanya harganya yang sesuai dengan anggaran, pertimbangkan pula fasilitas yang bisa anda dapatkan dengan harga yang anda bayar.
Hotel bisa dipahami tempat menginap bagi para wisatawan saat berkunjung ke suatu tempat. Hotel biasanya menyediakan kamar, toilet, dan fasilitas pribadi lainnya. Karena termasuk tempat umum, ada kalanya laki-laki dan perempuan menginap di kamar yang sama. Padahal bisa saja mereka bukan suami istri. Mengerikan ya?
Mengenal Hotel Syariah
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa No. 108 tahun 2016 mengenai Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah. Hotel syariah adalah penyediaan berbagai jenis akomodasi kamar-kamar dalam sebuah bangunan yang bisa dilengkapi dengan layanan makan-minum, hiburan, atau fasilitas harian lainnya.
Tujuan penyelenggaraan hotel syariah sendiri adalah menghasilkan keuntungan dari segala pelayanan yang berjalan selaras dengan prinsip syariah. Adapun prinsip syariah yang dimaksud meliputi penyediaan makanan dan minuman halal berdasarkan sertifikasi MUI, fasilitas dan sarana ibadah dan bersuci, dan juga layanan pembayaran dengan Lembaga Keuangan Syariah.
Perbedaan Hotel Syariah dan Non Syariah
Hotel konvensional atau non syariah biasanya menyediakan beberapa fasilitas yang tidak cocok bagi umat Islam. Sebut saja hiburan malam yang cenderung mengarah ke hal-hal maksiat atau pornografi. Begitu juga dengan makanan dan minumannya yang belum jelas apakah sudah memiliki sertifikasi halal atau belum. Yuk, simak perbedaan lainnya!
1. Pakaian Pegawai Hotel
Ketika menginap di hotel non syariah atau konvensional, anda bisa saja menemukan pegawai perempuan dengan pakaian pendek, rambut yang ditata rapi, dan makeup yang bisa dibilang cukup tebal. Berbeda dengan hotel syariah. Pegawai perempuan memakai kerudung, pakaian yang menutup aurat, dan makeup yang sederhana.
Bagaimana dengan pegawai laki-lakinya? Tentu saja akan sesuai dengan syariat Islam. Sebut saja tidak bertindik, tidak memakai perhiasan emas, atau berpakaian ketat membentuk badan. Potongan rambut pun sesuai syariat. Bahkan ada beberapa hotel yang memberikan kopiah sebagai aksesori seragam.
2. Peraturan Hotel
Jika anda menginap di hotel non syariah atau hotel konvensional, hal-hal privasi biasanya tidak akan terlalu dipertanyakan saat check in. Misalnya anda menginap bersama lawan jenis di hotel non syariah, pegawai biasanya tidak meminta anda menunjukkan kartu identitas pribadi seperti KTP, buku nikah, atau kartu keluarga.
Namun hotel syariah akan memastikan hal tersebut sebelum anda check in. Apalagi jika anda membawa lawan jenis untuk menginap bersama. Pegawai akan memastikan anda dan teman lawan jenis adalah suami istri. Pasangan suami-istri dan non suami-istri akan mendapatkan fasilitas yang sesuai, terutama dalam hal kamar.
3. Fasilitas Hotel
Selain kamar tidur dan toilet, hotel biasanya menyediakan beberapa fasilitas seperti restoran, kolam renang, spa dan salon, gym, tempat ibadah lengkap dengan sajadah custom, dan semacamnya. Hotel konvensional biasanya membuka fasilitas tersebut untuk umum. Artinya, baik laki-laki maupun perempuan bisa mengakses fasilitas tersebut dalam waktu yang sama.
Bagaimana dengan hotel syariah? Hotel syariah juga menyediakan fasilitas tersebut. Namun lokasi untuk laki-laki dan perempuan biasanya terpisah. Adapun fasilitas khusus perempuan juga dirancang tertutup. Sehingga para muslimah berhijab bisa lebih lebih leluasa dalam menggunakan fasilitas tersebut.
4. Desain Interior Hotel
Hotel akan terasa nyaman dan menyenangkan jika memiliki desain interior yang indah. Baik hotel konvensional maupun hotel syariah. Keduanya tentu sudah mempertimbangkan desain interior terbaik. Hotel konvensional biasanya memiliki desain yang lebih netral dengan tema-tema tertentu seperti minimalis atau tradisional.
Adapun hotel syariah juga menerapkan tema tertentu seperti minimalis, tradisional, dan semacamnya. Bedanya, hotel syariah akan memajang ornamen-ornamen Islami sebagai bagian dari desain interiornya. Sebut saja kaligrafi, kutipan-kutipan ayat atau hadis, gambar masjid atau ka’bah, dan semacamnya.
5. Pengingat dan Ketersediaan Fasilitas Ibadah
Meskipun sedang bepergian atau safar, muslim tidak bisa lepas dari kewajiban shalat. Maka alangkah baiknya jika muslim bisa tetap beribadah dengan nyaman di area hotel. Hotel syariah biasanya akan memutarkan adzan jika sudah masuk waktu shalat. Para pegawai juga akan memandu jika pengunjung bertanya kapan waktu shalat akan mulai.
Selain itu, hotel syariah akan memfasilitasi pengunjung dengan tempat ibadah dan alat ibadah yang nyaman. Tempat wudhu pun terjangkau, tertutup, dan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Sehingga para pengunjung perempuan akan bisa beribadah dengan nyaman. Fasilitas ini mungkin akan sulit anda temui di hotel biasa.
Sebagai muslim, alangkah baiknya jika anda tetap menerapkan syariat Islam dan menjalankan ibadah di manapun anda berada. Sekalipun sedang bepergian ke luar kota. Anda tidak perlu khawatir untuk pelaksanaan ibadah anda. Sebab, dewasa ini sudah banyak hotel yang memiliki prinsip syariah dengan harga terjangkau dan fasilitas yang memadai.
Demikian sedikit ulasan mengenai perbedaan hotel syariah dan hotel non syariah. Dengan banyaknya hotel syariah di kota-kota besar yang menjadi tujuan wisata, anda akan memiliki pengalaman menginap yang nyaman dan menyenangkan. Pilihlah hotel dengan fasilitas terbaik yang sesuai dengan kebutuhan anda. Simak ulasan menarik lainnya di website ini!